PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
Pendahuluan
Sebelum
otomatisasi industri berkembang, proses industri menggunakan mesin-mesin yang
dikontrol secara langsung oleh pekerja-pekerja dan melibatkan berbagai komponen
mekanik.
Sistem kontrol kemudian beralih ke system yang menggantikan sebagian
atau seluruh tugas operator. Sejumlah elemen mekanik atau listrik dihubungkan
membentuk sistem kontrol yang berfungsi permanen (hardwired control).
Sistem kontrol hardwired yang umum digunakan di industri antara lain
system kontrol logika relai, elektronik, pneumatik, hidrolik, dan elektronik
analog.
Kompleksitas
sambungan antara elemen pembentuk sistem kontrol sangat tergantung pada
kompleksitas proses pada suatu industri. Pada sistem control kompleks,
modifikasi sambungan
dan konfigurasi elemen maupun “troubleshooting” pada kegagalan
system kontrol sangat sulit dilakukan.
Perkembangan
komponen mikroelektronika, terutama yang bersifat dapat diprogram, menghasilkan
sistem control elektronik yang sangat fleksibel (programmable control).
Sistem kontrol programmable yang pertama sekali digunakan sebagai
pengganti sistem kontrol
berbasis logika relai adalah Programmable Logic Controller (PLC).
Definisi PLC menurut National Electrical Manufactures Association
(NEMA) adalah “suatu alat elektronika digital yang menggunakan
memori yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksiinstruksi dari
suatu fungsi tertentu seperti logika, sekuensial, pewaktuan,
|
|
|||||
pencacahan
dan aritmatika untuk mengendalikan mesin dari proses.”
Sehingga operasi PLC terdiri dari evaluasi masukan dari
proses industri, memproses masukan sesuai dengan program yang ada di memorinya,
dan menghasilkan keluaran untuk menggerakkan peralatan-peralatan proses. PLC secara
langsung dapat dihubungkan ke aktuator dan transduser dalam proses industri, karena
berbagai jenis antarmuka standar terdapat pada PLC.
Sejarah Perkembangan PLC
Pada tahun 1960,
perlunya pengurangan biaya proses produksi dan pemeliharan peralatan sistem
control berbasis relai elektromekanik di industry Amerika telah mendorong
lahirnya PLC.
PLC MODICON (Modular Digital Controller) merupakan jenis pertama PLC yang
dipergunakan pada proses produksi untuk tujuan komersial.
Dalam waktu singkat programmable controller (pengontrol terprogram)
mulai digunakan secara meluas di industri. Di tahun 1971, PLC telah banyak
mengganti sistem kontrol relai, yang merupakan langkah awal menuju otomasi kontrol
di industri lainnya, seperti industry makanan dan minuman, pabrik baja, pabrik
pembuat kertas, dan lain sebagainya.
Pada tahun 1973,
perkembangan PLC di tandai dengan munculnya PLC Modbus
yaitu PLC yang mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan PLC lainnya dan
bisa diletakan lebih jauh dari lokasi mesin yang akan dikontrol.
Selanjutnya pada tahun 1980 an mulai digagas standardisasi komunikasi denganbprotokol
otomasi pabrik milik General Motor. Ukuran PLC diperkecil dan pemrograman PLC
dengan perangkat lunak melalui Personal Computer mulai diperkenalkan.
Tahun 1990-an
dilakukan reduksi protocol baru dan modernisasi lapisan fisik dari protokol-protokol
populer yang telah digunakan sejak tahun 1980 an. IEC berusaha untuk
menggambungkan bahasa pemrograman PLC dibawah satu Standar Internasional.
|
Saat ini banyak
pengembangan teknologi di industri pengontrol terprogram Pengembangan ini tidak
hanya menyangkut rancangan pengontrol terprogram, tetapi juga pendekatan
filosofis
arsitektur sistem kontrol. Perubahan meliputi perangkat keras dan
perangkat lunak PLC.
Sehingga sebuah
PLC mempunyai operasi program yang lebih cepat, ukuran lebih kecil dengan harga
lebih murah, jumlah masukan-keluaran yang lebih banyak, perangkat antarmuka
khusus
yang memungkinkan piranti dihubungkan langsung ke pengendali, dan system
komunikasi dengan perangkat lain.
Dimasa mendatang produsen pengontrol terprogram tidak hanya
mengembangkan produk baru saja, tetapi juga akan mengintegrasikan PLC dengan
peralatan kontrol dan manajemen pabrik. PLC akan terhubung pada system jaringan
melalui computer-integrated manufacturing (CIM) systems, mengkombinasikannya dengan
kontrol numerik, robot, sistem CAD/CAM, personal computer, sistem informasi
manajemen, hierarchical computer based systems.
Perkembangan baru
dalam teknologi PLC meliputi juga perangkat antar muka
dengan operator yang lebih baik, graphic user interfaces (GUIs), dan
human-oriented man/machine interfaces. Juga meliputi pengembangan antar muka
yang memungkinkan berkomunikasi dengan peralatan, perangkat keras, dan
perangkat lunak yang mendukung kecerdasan buatan (artificial intelligence), seperti sistem
I/O logika fuzzy. Instruksi PLC baru akan terus berkembang sesuai kebutuhan dan
untuk menambah kecerdasan pada pengendali. Tipe instruksi Knowledge-based
and process learning mungkin akan dikenalkan untuk menambah
kemampuan sistem.
Keuntungan Penggunaan PLC
Berikut ini beberapa kelebihan system kontrol
berbasis PLC dibandingkan dengan sistem kontrol konvensional :
·
Jumlah kabel yang dibutuhkan dapat dikurangi;
·
Konsumsi daya PLC lebih rendah dibandingkan dengan sistem control proses
berbasis relai;
·
Fungsi diagnostik pada system kontrol dengan PLC dapat mendeteksi
kesalahan dengan lebih mudahdan cepat;
·
Bila diperlukan perubahan pada urutan operasional, proses atau aplikasi
dapat dilakukan dengan lebih mudah, hanya dengan melakukan pergantian program,
baik dengan menggunakan handheld atau dengan komputer(PC);
·
Tidak membutuhkan suku cadang yang banyak;
·
Bila perlu menggunakan instrument I/O yang cukup banyak dan fungsi
operasional proses cukup kompleks. menggunakan PLC lebih mudah dibandingkan
dengan menggunakan sistem konvensional.
Penggunaan PLC di Industri
PLC
sudah sukses digunakan di berbagai sektor industri seperti industri pengolahan
baja, pabrik pembuatan kertas, pabrik pengolah makanan,industri kimia, pembangkit
tenaga listrik.
Unjuk kerja pemanfaatan PLC mulai dari kontrol bersifat
ON/OFF sampai dengan manufaktur yang memerlukan control yang sophisticated.
Berikut ini daftar industri yang menggunakan PLC untuk
kontrol proses produksi, dan beberapa tipikal penggunaannya.
Ü
CHEMICAL/PETROCHEMICAL
·
Batch
process
·
Finished
product handling
·
Materials
handling
·
Mixing
·
Off-shore
drilling
·
Pipeline
control
·
Water/waste
treatment
Ü
GLASS/FILM
·
Cullet
weighing
·
Finishing
·
Forming
·
Lehr
control
·
Packaging
·
Processing
Ü
FOOD/BEVERAGE
·
Accumulating
conveyors
·
Blending
·
Brewing
·
Container
handling
·
Distilling
·
Filling
·
Load
forming
·
Metal
forming loading/unloading
·
Palletizing
·
Product
handling
·
Sorting
conveyors
·
Warehouse
storage/retrieval
·
Weighing
Ü
LUMBER/PULP/PAPER
·
Batch
digesters
·
Chip
handling
·
Coating
·
Wrapping/stamping
Ü
MANUFACTURING/MACHINING
·
Assembly
machines
·
Boring
·
Cranes
·
Energy
demand
·
Grinding
·
Injection/blow
molding
·
Material
conveyors
·
Metal
casting
·
Milling
·
Painting
·
Plating
·
Test
stands
·
Tracer
lathe
·
Welding
Ü
METALS
·
Blast
furnace control
·
Continuous
casting
·
Rolling
mills
·
Soaking
pit
Ü
MINING
·
Bulk
material conveyors
·
Loading/unloading
·
Ore
processing
·
Water/waste
management
Ü
POWER
·
Burner
control
·
Coal
handling
·
Cut-to-length
processing
·
Flue
control
·
Load
shedding
·
Sorting
·
Winding/processing
·
Woodworking